Belajar Usaha Secara Otodidak : Apa itu dan Untung Ruginya?

Uang Hasil Ngamen Untuk Belajar Progamming Di Warnet, Sekarang Omsetnya Ratusan Juta Per Bulan.

Itulah judul salah satu tulisan saya yg menceritakan kisah seorang sahabat. Yang pergi dari kampungnya di Batang, Jawa Tengah, untuk mengadu nasib di Jakarta. Jadi pengamen di bis. Tidur di rumah kosong.

Uang hasil ngamen untuk belajar programming di warnet. Tekun, menjadi mahir, buka usaha hingga mampu mendapatkan order. Dari mulai bikin game Oreo di FB, hingga mengerjakan proyek dari Pertamina. Itulah otodidak.

mengapa bisnis butuh konferensi pers
Pembelajaran, self taught

Tokoh Otodidak Dunia Pewayangan

Ekalawya (wikipedia) adalah tokoh pewayangan yang menjadi pesaing Arjuna dalam hal kemahiran memanah. Ia ingin lebih mengasah kemampuannya memanah. Dan mendatangi Resi Drona, gurunya pada Pandawa dan Kurawa, untuk berguru. Tapi ditolak. Dia coba datang lagi memohon untuk dijadikan murid sang Resi dan diajarkan memanah. Tetap ditolak.

Akhirnya tak patah semangat, dia pergi ke hutan dan berlatih sendiri. Dibuatnya patung sang guru, untuk memotivasi diri. Seakan dia diperhatikan, diawasi dan ws setiap hari. Kemampuannya akhirnya setara dengan Arjuna. Sampai-sampai Resi Dorna harus melakukan tipu daya untuk melumpuhkan kemampuan memanah Ekalawya.

Apa Itu Otodidak ?

Otodidak, autodidak atau sebutan lainnya yaitu swasiswa, merupakan orang yang tanpa bantuan guru resmi, bisa mendapatkan banyak pengetahuan dan dasar empiris yang besar dalam bidang tertentu (wikipedia).

Mereka mendapatkan pengetahuan tersebut dengan belajar secara mandiri. Berasal dari bahasa Yunani yaitu autodidaktos yang artinya belajar sendiri. Tanpa guru resmi, mereka mencari ilmu dari sumber lain.

Bapak saya bisa contoh lain. Didapatkan ilmu teknik dasarnya belajar langsung sama mbahkung yang punya bengkel, lalu lanjut STM. Kemudian lanjut ikut pendidikan di BLK. Hingga dikirim ke Jepang.

Dan karena ketika akhirnya bekerja di pabrik, beliau tidak hanya bekerja, tidak hanya mengejar gaji. Tapi cari ilmu, pengalaman, networking dan leadership. Semua hal yang pada akhirnya bermanfaat kelak ketika usaha mandiri.

Inilah maksud dari Buya Hamka yaitu ‘jika bekerja hanya untuk bekerja, kerbau di sawah juga bekerja’. Carilah ilmu lain yg bermanfaat. Begitupun ketika sekolah atau kuliah. Selalu update lah dengan ilmu dan skill.

Akhirnya keteknikan bapak tidak hanya sebatas otomotif, tapi juga mekanik, elektronik, listrik hingga hidrolik. Sehingga walau hanya tamatan STM tapi anak buahnya lulusan S1 dan S2.

Mereka Yang Tidak Memiliki Pendidikan Formal

Para peserta Masterchef yang emak-emak biasa, mahasiswa, tentara, karyawan, petani dsb. Tidak punya pendidikan resmi chef atau latar belakang usaha kuliner tapi masakannya hebat-hebat. Mereka otodidak.

Para fotografer, pengrajin, penulis, tukang sablon, pemain properti dsb banyak yang otodidak. Ketekunan latihan 10.000 jam dan enthusiasmelah yang mampu membuat mereka jadi pakar.

Apalagi sekarang banyak perusahaan yang menerima karyawan bukan semata berdasarkan ijazah pendidikan, tapi skill dan pengalamannya. Fresh gratuated akan kalah bersaing dengan calon yang punya skill dan pengalaman lebih.

Gurunya tidak hanya di sekolah resmi, tidak hanya pendidikan formal. Tapi juga internet, buku dan teman-teman hasil silahturahim. Street smart education. Pendidikan praktek di lapangan.

Jadi sepertinya sudah bukan jamannya bilang gak punya kemampuan, modal, jaringan, pendidikan dsb. Semua insya Allah bisa diraih dengan otodidak. Sudah banyak contohnya. Para UKM kita adalah mereka yang belajar secara otodidak. Usaha kuliner kami juga hasil otodidak. Semua resep dari Google dan YouTube. Coba dibuat, klo gagal coba lagi. Tester ke tetangga dan teman. Klo udah OK, jual deh. Alhamdulillah laris.

Sedang hangat juga tentang rangkaian video dari pak Rhenald Kasali di channel youtubenya. Beliau menyampaikan beberapa ledakan perubahan yang perlu kita perhatikan saat ini.

Apa Itu Ledakan Non Degree

Disampaikan oleh beliau bahwa dalam kurun waktu terakhir ini telah terjadi pergeseran dan perubahan di dunia. Yang dipicu oleh kemajuan teknologi terutama internet, dunia online dan juga dampak dari pandemi yang sudah melanda selama hampir 3 tahun terakhir.

Yaitu munculnya orang-orang hebat yang membuat karya dan prestasi, tapi tanpa gelar kesarjanaan apapun alias tidak kuliah. Mereka adalah orang-orang yang belajar sendiri terutama dari internet lewat Google dan YouTube sebagai dua sumber utama informasi dan pengetahuan di dunia online.

Dipaparkan beberapa contoh seperti pada content creator seperti Fiki Naki yang memiliki kemampuan mahir berbahasa dalam 8 bahasa berbeda. Melalui fasilitas aplikasi video bersama melakukan percakapan dengan orang asing yang berada di beberapa negara berbeda seperti Rusia, Turki, Rumania dsb.

Belum tentu yang kuliah mengambil jurusan sastra bisa memiliki kemampuan seperti itu. Hal ini tentu bukan berarti menyatakan bahwa kuliah tidak penting. Tapi kita perlu menambah skill diluar itu. Juga mempraktekkan secara konsisten sehingga menjadi suatu kepakaran.

Diceritakan juga tentang mereka yang secara otodidak atau belajar mandiri, membuat helikopter. Sebuah teknologi penerbangan yang rumit. Hanya belajar lewat media online mereka mampu merakitnya. Tanpa latar belakang pendidikan atau pengalaman teknik.

Artikel ini ingin bilang bahwa jika kita sudah atau sedang menuju suatu degree tertentu, maka lengkapi dengan ilmu dan skill paling up to date agar kelak bisa sesuai dengan kebutuhan industri. Plus sebagai motivasi bagi yang non degree bahwa kesuksesan bisa diraih lewat jalur apapun. Termasuk otodidak.

Salam

Eko June
CopywriterFoodpreneur

Baca Juga :

Ingin mengirimkan artikel opini ke media massa online? kami Casa Kreatif membuka kesempatan bagi para ahli, praktisi dan akademisi untuk menulis di media online Casa Kreatif. Silahkan email artikel opini anda ke kerjasama@casakreatif.com atau langsung hubungi admin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Kontak
Kontak WA