Home Start Up Start-up: Bedah Pengertiannya di Sini!

Start-up: Bedah Pengertiannya di Sini!

Start-up atau perusahaan rintisan merupakan salah satu jenis perusahaan yang saat ini cukup banyak digandrungi. Bagaimana tidak? Hingga saat ini sudah terdapat sekitar 2200 perusahaan rintisan di Indonesia. Angka tersebut membawa Indonesia ke posisi 5 dalam kategori negara dengan perusahaan rintisan terbanyak di dunia. Hebat, bukan?

Dari banyaknya kehadiran perusahaan tersebut di Indonesia, menjadi sebuah bukti nyata bahwa bisnis ini menjanjikan keuntungan yang cukup menggiurkan. Lalu, sebenarnya apa itu perusahaan rintisan? Mari kita kenali lebih dekat melalui artikel ini!

Pengertian

Start-up adalah sebuah istilah yang menggambarkan sebuah perusahaan rintisan yang sedang dalam tahap pengembangan. Dalam hal ini, pengembangan yang dimaksud termasuk pengembanngan dalam produk, pangsa pasar, model bisnis, pelayanan, dan sebagainya.

Sementara itu, menurut Neil Blumenthal, start-up merupakan perusahaan yang dibangun atas dasar untuk memecahkan permasalahan yang menawarkan solusi tidak terbatas dan kesuksesannya tidak memiliki jaminan.

Perusahaan ini bisa diibaratkan sebagai sebuah perusahaan yang masih remaja karena masih banyak terdapat perubahan sebelum akhirnya sampai pada tahap pendewasaan. Ketika perusahaan rintisan ini sudah dewasa, barulah bisa dianggap sebagai wujud perusahaan yang sebenarnya.

Lebih Dekat dengan Start-up

Dari penjelasan singkat di atas, sedikitnya kita sudah mengenal apa itu start-up secara singkat. Agar lebih akrab dengan perusahaan rintisan ini, mari kita bedah pengertiannya dengan beberapa poin di bawah ini.

1.      Pemecahan Masalah

Seperti yang telah disebutkan dalam pengertian di atas, bahwa perusahaan yang masih remaja ini dibangun sebagai bentuk pemecahan dari suatu masalah yang ada. Hal ini tentu berbeda dengan perusahaan lain pada umumnya.

Biasanya, sebuah perusahaan akan mengeluarkan produk berdasarkan permintaan pangsa pasar. Sementara itu, perusahaan ini akan memproduksi barang atau menyediakan layanan berdasarkan masalah yang hadir di pasar.

Hal ini membuat kehadiran perusahaan remaja ini menjadi sebuah solusi bagi masalah yang selama ini dirasakan oleh masyarakat. Karena itu, perusahaan ini juga dikenal dengan istilah problem solver yang berciri khas memecahkan masalah dengan teknologi.

Sebagai contoh kecilnya, Anda bisa melihat layanan ojek online yang saat ini sudah sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari kita. Contoh lainnya adalah deretan ecommerce yang selama ini menjadi sahabat belanja online Anda, seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, dan sebagainya.

Tidak berhenti sampai disitu saja, layanan digital lainnya yang juga dapat memberikan banyak manfaat untuk Anda, seperti media berita online, kemudahan transaksi online, layanan komunikasi, dan masih banyak lagi.

Meskipun beberapa contoh yang kami sebutkan di atas merupakan perusahaan berbasis online, bukan berarti perusahaan remaja ini sama dengan perusahaan digital. Tidak semua perusahaan start-up berbasis teknologi, tetapi perusahaan ini mengandalkan teknologi untuk menjalankan bisnisnya.

2.      Menawarkan Solusi yang Luas

Hadirnya problem solver ini tentunya tidak hanya sekadar menyelesaikan satu permasalahan saja, tetapi juga membawa solusi untuk beberapa permasalahan lainnya yang masih berkaitan dengan masalah utama.

Sebagai bukti, Anda bisa melihat ecommerce di Indonesia yang menjadi pemecahan masalah pada terbatasnya transaksi jual beli berbasis offline. Untuk memecahkan masalah tersebut, solusi yang ditawarkan yaitu dengan mendudukkan keduanya di pasar online.

Namun, solusi yang ditawarkan bukan hanya sebatas itu saja. Agar perusahaan tersebut dapat bertahan dan menarik minat masyarakat, beberapa solusi lainnya dihadirkan, seperti gratis ongkir, cashback, tampilan aplikasi yang user friendly, keamanan data terjamin, dan lain sebagainya.


Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *