Brand  

Personal Branding yang Sukses Untuk Penunjang Kampanye

Strategi Personal Branding yang Sukses untuk Kampanye Politik

Bagaimana membuat strategi personal branding yang sukses untuk kampanye politik? Tentu hal ini menarik bagi calon legislatif atau caleg dan partai yang mengusungnya agar bisa menang dalam Pemilu. Dengan demikian bisa menduduki posisi sebagai pimpinan daerah atau wakil rakyat.

Namun yang jadi pertanyaan, sulitkah menyusun strategi personal branding yang sukses untuk kampanye politik? Jawabannya, tergantung pada strategi yang digunakan.

Bagi yang sudah mengetahui strategi kampanye politik dengan cerdas, tentunya hal tersebut cukup mudah. Sebab ada banyak strategi yang bisa dilakukan oleh tim sukses sehingga kandidatnya mendapat banyak dukungan dari masyarakat.

Apa Strategi Personal Branding yang Sukses untuk Kampanye Politik?

Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya berpolitik dan bagaimana memilih calon legislatif merupakan hal positif. Agar bisa mendapatkan banyak dukungan dari target suara, calon legislatif dan tim sukses perlu menyusun strategi yang tepat dengan mengoptimalkan waktu dan sarana yang ada.

Kenapa memilih strategi personal branding yang sukses untuk kampanye politik? Hal ini berkaitan dengan sikap selektif masyarakat terhadap kandidadat. Hanya kandidat dengan branding baik yang akan mendapat dukungan.

Lantas apa saja strategi personal branding yang sukses untuk kampanye politik? Untuk menjawab pertanyaan ini sebelumnya perlu memahami tentang personal branding. Personal branding adalah cara untuk meningkatkan citra diri beberapa langkah sehingga audience memberi nilai positif terhadap orang tersebut. Langkah yang bisa dilakukan antara lain:

1. Tetapkan Citra Diri

Apa langkah pertama dalam strategi personal branding yang sukses untuk kampanye politik? Untuk yang paling awal harus dilakukan adalah membangun citra diri. Pencitraan yang baik dengan didukung oleh aksi atau peran aktif akan menjadikan masyarakat mudah untuk mengenal dan simpati kepada kandidat.

Harapannya dengan langkah ini bisa membangun persepsi masyarakat terhadap kandidat sehingga memberikan dukungan kepadanya. Proses pencitraan bisa dilakukan dengan menggunakan media online maupun berbagai kegiatan offline.

Baca juga artikel tentang Sukses di Usia Muda: Strategi Caleg Muda untuk Meningkatkan Dukungan dan Memenangkan Pemilihan

2. Spesialisasi

Dalam personal branding, langkah kedua adalah spesialisasi. Bagi calon pemilih, kandidat yang diusung oleh partai bisa jadi orang baru atau belum dikenal. Sedangkan dengan semakin pandainya pemilih mereka hanya akan memberikan suara kepada orang yang dipercaya.

Untuk mengenalkan diri kepada masyarakat membutuhkan waktu. Keterbatasan masa kampanye bisa menjadi kendala. Belum lagi daerah pemilihan yang bisa jadi luas cukup membutuhkan banyak waktu untuk menjangkaunya.

Personal branding secara online memudahkan kandidat untuk membangun citra diri dan dikenal serta diingat oleh calon pemilih. Caranya dengan membuat spesifikasi diri sehingga kandidat mepunyai ciri khas yang mudah diingat oleh calon pemilih meski baru saja mengenal atau mengetahui namanya.

Baca juga ;  Apa Itu Brand Visibility? Bagaimana Manfaat dan Cara Meningkatkannya?

Sebagai contoh tokoh politik yang dikenal sebagai aktivis perempuan, pejuang hak anak dan lainnya. Tepatlah strategi personal branding yang sukses untuk kampanye politik? Apakah terbukti bisa menaikkan suara pemilih? Sampai saat ini sudah banyak kandidat yang membuktikan sehingga perlu dicoba.

3. Kepemimpinan

Strategi Personal Branding yang Sukses untuk Kampanye Politik

Tujuan kampanye adalah untuk mendorong kandidat agar bisa maju dan mendapat posisi secara politik, Blaik sebagai kepala daerah maupun wakil rakyat. Dalam posisi tersebut jiwa kepemimpinan sangat penting karena harus mewakili dan menjadi fasilitator untuk aspirasi rakyat.

Agar menarik, dalam membuat personal branding bisa menggiring opini audience tentang kemampuan memimpin dari kandidat. Tanpa jiwa, semangat dan kemampuan dalam memimpin kandidat tidak mempunyai gambaran bagaimana nanti jika sudah memenangkan Pemilu.

Ketika menyusun orasi, baik untuk kegiatan online maupun offline harus mengedepankan semangat dan pandangan sebagai pemimpin. Ini merupakan cara mudah untuk mengarahkan opini dan mengajak audience agar memberikan suara pada saat Pemilu nanti. Dengan demikian potensi kandidat yang mengikuti Pemilu tersebut bisa terpilih atau menang.

Ketika menyusun orasi, baik untuk kegiatan online maupun offline harus mengedepankan semangat dan pandangan sebagai pemimpin. Ini merupakan cara mudah untuk mengarahkan opini dan mengajak audience agar memberikan suara pada saat Pemilu nanti. Dengan demikian potensi kandidat yang mengikuti Pemilu tersebut bisa terpilih atau menang.

Baca juga artikel tentang Mengupas Strategi Kampanye Politik di Indonesia: Taktik, Isu, dan Dampaknya pada Pemilih

4. Kepribadian

Selanjutnya, apa strategi personal branding yang sukses untuk kampanye politik? Satu poin yang bisa dijual ketika membranding diri sebelum maju dalam Pemilu adalah kepribadian. Tidak ada pemilik suara yang suka dianggap bodoh dan dipimpin oleh kandidat yang sok pintar.

Justru sikap merakyat, mengenal masyarakat secara umum dan mampu membaur dengan mereka akan banyak mendapat dukungan. Untuk menciptakan kepribadian yang natural dan merakyat tidak bisa dipaksakan, tetapi harus tulus dimiliki oleh kandidat tersebut.

Strategi branding ini tidak hanya berhasil di Indonesia. Banyak tokoh politik dunia yang menggunakan strategi kepribadian dan terbukti mampu mencuri perhatian calon pemilih. Jika kandidat memang benar-benar mempunyai sikap dan pribadi yang baik, ramah dan merakyat, ini akan memudahkannya ketika menjalankan tugas sebagai perwakilan rakyat maupun pemimpin.

5. Kekhususan atau Diferensiasi

Bisakah mencontoh semua yang sudah dilakukan kandidat dalam menyusun strategi personal branding yang sukses untuk kampanye politik? Tentu saja tidak boleh. Masing-masing kandidat mempunyai kemampuan dan keunggulan yang berbeda, ini yang justru perlu disampaikan kepada calon pemilih karena merupakan nilai plus atau nilai jual dari kandidat.

Jika semua mencontek dari kandidat lain maka calon pemilih justru akan menilainya sebagai orang yang suka duplikasi, kurang inovatif dan tidak mempunyai ide kreatif. Carilah cara personal branding lain. konsepnya boleh sama, namun pelaksanaannya sebaiknya lebih inovatif dan kreatif sehingga menunjukkan bahwa kandidat adalah orang yang mempunyai banyak ide.

Baca juga ;  Membangun Brand Anda, Pelan tapi Pasti!

6. Visibilitas

Strategi Personal Branding yang Sukses untuk Kampanye Politik

Untuk mem-branding seorang kandidat tidak dapat dilakukan sendiri kandidat tersebut harus terus dibahas baik di media online maupun offline, termasuk dalam berbagai pertemuan. Tujuannya adalah agar masyarakat mengenal, mengetahui keunggulan dan akhirnya memilihnya.

Karena itu keberadaan tim sukses sangat penting di semua area. Tugasnya adalah terus mengenalkan dan mengangkat nama calon legislatif atau kandidat sehingga semua orang percaya dan akhirnya memilihnya dalam Pemilu.

Sebelum melakukan branding perlu dibuat konsep. Kegiatan mem-branding merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Kandidat harus mempunyai track record yang baik, ada tim yang terus mendukung dan mempunyai kedekatan dengan masyarakat.

Baca juga artikel tentang Optimalkan Kampanye Politik Digital: Strategi Kampanye Online yang Efektif untuk Caleg dan Pemilu

7. Kesinambungan

Bagi pribadi yang tidak populer, apa strategi personal branding yang sukses untuk kampanye politik? Melakukan branding bagi orang yang sudah dikenal dengan karakter baik memang lebih mudah, berbeda dengan orang yang sebelumnya belum punya nama. Langkah yang perlu dilakukan tinggal up saja semua nilai plus yang dimiliki oleh kandidat.

Berbeda dengan orang yang baru muncul namanya di dunia politik, perlu kerja ekstra keras untuk menaikkan namanya. Waktu yang singkat bukan kendala untuk melakukan branding bagi siapa saja selama mempunyai tim yang solid. Tim ini harus konsisten menjalankan teknik yang sudah dipilih sehingga nama kandidat cepat dekat di hati masyarakat.

8. Tentukan Tujuan yang Jelas

Branding merupakan kegiatan promosi atau labelling karena itu tujuannya harus jelas. Sebagai contoh calon legislatif ingin dikenal sebagai sosok kharismatik yang mampu memberi solusi, maka perlu materi branding terkait hal tersebut. Bisa dengan mengadakan kegiatan yang berkaitan dan blow up informasinya.

Sebagai pemimpin atau perwakilan rakyat, kandidat calon legislatif harus serba bisa dalam memecahkan masalah, luwes, fleksibel dan bergerak cepat. Momen-momen tertentu merupakan waktu yang tepat untuk mengangkat dan mengenalkan kandidat.

9. Lakukan Riset Mendalam

Materi branding tidak bisa disusun sembarangan, tetapi harus berdasarkan fakta yang bisa dipertanggung jawabkan. Begitu juga kegiatan yang dilakukan, harus benar-benar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan serta kondisi saat tersebut. Karena itu kandidat dan tim sukses perlu melakukan riset terlebih dulu untuk mengumpulkan materi branding.

Riset mendalam ini bukan hanya penting untuk materi personal branding tetapi juga bahan dalam menyusun program kerja bagi kandidat yang terpilih sebagai wakil rakyat atau pemimpin daerah. Objek riset bisa tentang isu lingkungan, kesetaraan gender, pendidikan dan lainnya.

Baca juga ;  Brand Value adalah: Definisi, Implementasi, dan Dampaknya

10. Tentukan target personal branding

Strategi Personal Branding yang Sukses untuk Kampanye Politik

Seorang kandidat dalam mengumpulkan calon pendukung perlu mempunyai base data kira-kira karakter calon pendukungnya seperti apa. Jika banyak yang dari kalangan anak muda dan inovatif tentu berbeda dengan apabila berasal dari orang dewasa yang lebih realistis.

Setelah data terkumpul, apa yang harus dilakukan untuk membuat strategi personal branding yang sukses untuk kampanye politik? Selanjutnya bisa mengklasifikasikan dan fokus pada target tersebut dalam menyusun branding. Untuk target anak muda, maka kandidat harus mem-branding diri sebagai sosok yang enerjik dan terus membawa perubahan. Dengan demikian calon pemilih merasa menemukan tokoh yang cocok untuk dipilih.

Baca juga artikel tentang Kampanye Politik Menggunakan Media Massa Ini Strategi Jitunya!

11. Tonjolkan Ciri Khas yang Inspiratif

Saat ini banyak orang yang mencari sosok atau figur yang bisa menjadi panutan. Ini merupakan potensi yang bisa diisi oleh kandidat calon legislatif atau kepala daerah dengan hadir sebagai tokoh panutan dan menginspirasi.

Masyarakat membutuhkan tokoh politik yang dekat, merakyat, solutif dan bisa diandalkan. Kandidat yang bisa membranding diri dengan menonjolkan ciri tersebut akan dapat menarik perhatian dan mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat.

12. Tentukan media untuk Membangun Personal Branding

Personal branding bisa dilakukan secara online dan offline. Mana yang paling efektif sebagai strategi personal branding yang sukses untuk kampanye politik? Keduanya sama penting. Dengan menggunakan media online maka jangkauannya akan sangat luas. Proses branding juga bisa berjalan kapan saja selama masyarakat mengakses internet.

Cara ini juga efektif dilaksanakan di Indonesia karena dapat menjangkau jarak yang jauh dan tidak banyak membutuhkan waktu. Sudah banyak kandidat yang sukses melakukan personal branding dengan menggunakan media sosial. Peran medsos untuk kesuksesan, caleg sangat besar. Cara yang dilakukan bisa dengan langsung maupun langkah yang soft.

Media yang digunakan pun beragam. Banyak kandidat yang mempunyai website sebagai media untuk mengenalkan diri dan menjadi alat komunikasi dengan calon pemilih. Ada juga yang menggunakan Instagram, FB dan lainnya.

Selain itu, cara offline pun tidak boleh dilewatkan. Diantaranya dengan menjadi peserta debat calon legislatif, kunjungan langsung ke masyarakat, mengadakan berbagai kegiatan seperti bakti sosial dan lainnya. Dari 12 poin strategi personal branding di atas, semua sesuai untuk diterapkan untuk masyarakat Indonesia.

Kemampuan dalam berpolitik saja belum cukup untuk membuat seseorang bisa memenangkan Pemilu. Tanpa adanya dukungan penuh dari masyarakat sebagai pemilih kandidat tidak akan bisa menduduki jabatan dan tidak bisa berkontribusi bagi kemajuan negara. Karena itu kemampuan untuk mengumpulkan dukungan sangat dibutuhkan.

Agar bisa menyusun strategi personal branding bisa mempercayakan kepada jasa kampanye politik yang sudah berpengalaman. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan personal branding, saat ini cukup mudah untuk menemukan penyedia jasa yang bisa membantu dan terbukti dapat meningkatkan jumlah suara dalam Pemilu.

Apakah calon legislatif atau calon pemimpin daerah sudah siap dengan strategi personal branding yang sukses untuk kampanye politik? Sebaiknya sejak berencana untuk maju dalam pemilihan segera menyusunnya agar bisa langsung melakukan branding dan cepat mendapat dukungan. Suara pemilih adalah jalan untuk mencapai tujuan dalam berpolitik, karena itu harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *