Apa itu Drop Servicing? – Sejak kehadiran internet, banyak bermunculan model bisnis baru. Mulai dari sistem dropship, affiliate, reseller, dan masih banyak lagi. Tetapi, saat ini juga muncul model bisnis baru bernama drop servicing yang memberikan peluang keuntungan sangat besar. Simak informasi lebih lanjut di bawah ini!
Pengertian Drop Servicing
Bisnis drop servicing adalah suatu sistem penjualan dengan produk berupa layanan, tetapi saat pengeksekusian yang mengerjakan adalah pihak lain. Pihak yang telah bekerjasama dengan pemilik bisnis. Sehingga, Anda sebagai pemilik hanya sebagai perantara saja dan dapat mengambil keuntungan dari selisih harga layanan tersebut.
Jadi, Anda akan menawarkan jasa dengan biaya lebih mahal, kemudian mencari pihak lain yang dapat mengerjakannya dengan biaya lebih murah.
Model bisnis ini memiliki nama lain service arbitrage. Bisnis arbitrage telah populer beberapa tahun belakangan ini di luar negeri.
Alur Sistem Drop Servicing
Model bisnis yang satu ini mempunyai sistem kerja yang sederhana. Pemilik membuka sebuah usaha dengan menawarkan beragam layanan. Selanjutnya harga layanan tersebut Anda tetapkan lebih tinggi, kemudian mempromosikannya untuk mendatangkan klien.
Setelah klien setuju, berikutnya pekerjaan Anda serahkan kepada freelancer yang berpengalaman dengan harga jasa lebih murah. Jadi, pemilik bisnis ini hanya menjadi perantara antara freelancer dan klien. Sehingga, klien bisa menerima hasil pekerjaan yang sesuai kebutuhan.
Keunggulan
Berikut ini beberapa keunggulan dari bisnis drop servicing:
- Proses memulainya sangat mudah.
- Resiko kerugian lebih sedikit, karena komplain atau return cukup jarang. Jika Anda mampu membuat kontrak kerja dengan baik.
- Scale up lebih cepat dan murah.
- Persaingan sedikit.
- Repeat order cukup tinggi.
- Bisa membangun branding yang cukup kuat.
- Tidak membutuhkan keahlian khusus.
- Fleksibel dan biaya murah.
- Tidak harus memikirkan produk atau stok.
- Bisa Anda negosiasi dan margin
- Bisa kontrak untuk jangka panjang.
Kekurangan
Berikut ini beberapa kekurangan dari bisnis drop servicing:
- Kepuasan klien dapat menjadi masalah besar, oleh karena itu Anda wajib melakukan kontrol layanan secara hati-hati.
- Freelancer kadang tidak komitmen, maksudnya pekerjaan tidak selesai, kabur, pekerjaan terlambat, dan lain-lain.
Daftar Biaya Memulai Bisnis
Ketika ingin memulai bisnis drop servicing, Anda bisa memulainya secara gratis. Tetapi tergantung dari jenis layanan yang akan Anda tawarkan. Contohnya menjual jasa penulisan artikel, Anda tidak memerlukan modal besar. Cukup dengan laptop dan kuota internet, maka bisnis Anda bisa berjalan dengan baik.
Sebelum lanjut membaca. Jika Anda tertarik dengan informasi seputar bisnis, Kami juga membuat ulasan yang mungkin bisa membantu bisnis Anda tentang Kenali Perbedaan Hard Selling dan Soft Selling untuk Kemajuan Bisnis
Tetapi, jika Anda ingin memulai bisnis ini untuk skala besar dan profesional, Anda memerlukan biaya yang sangat besar. Berikut daftar biaya yang perlu Anda pertimbangkan:
- Biaya pembuatan website
- Harus merekrut tim manajemen, marketing, dan lainnya serta menyiapkan gajinya
- Biaya operasional
- Pengurusan administrasi seperti CV, Izin Usaha, CV, Haki, dan lain-lain
- Biaya branding
- Biaya pemasaran
- Fasilitas ruang kantor, internet, serta peralatan kerja
- Biaya lain-lain sesuai dengan jenis bidang yang Anda pilih
Cara Memulai Drop Servicing
Berikut ini langkah-langkah dalam memulai usaha drop servicing:
1. Riset dan Menentukan Niche
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah melakukan riset terlebih dahulu. Data sangatlah penting sebagai penentu kesuksesan bisnis ini di masa depan. Beberapa hal yang harus Anda riset, yaitu:
- Target pasar
- Kompetitor
- Pelaku freelance
- Layanan yang akan Anda jual
- Harga
Anda bisa memakai Google Trend untuk mengetahui potensi dan tren suatu niche. Sebaiknya Anda memilih niche yang yang selalu ramai. Selain memakai Google Trend, Anda juga dapat menggunakan Google keyword planner, Upwork data, dan Fiverr supply and demand.
Setelah menentukan niche, berikutnya riset pasar yang akan Anda tuju. Kelas korporat dan UMKM pastinya akan berbeda. Tentukan juga kawasan yang Anda tuju mencakup lokal atau dunia.
Riset juga kompetitor bisnis Anda dalam menawarkan layanan, harga, fasilitas yang mereka berikan, serta cara pelayanan klien. Anda juga dapat mencoba untuk melakukan order layanan kepada kompetitor untuk mengetahui secara mendalam.
Setelah selesai melakukan riset, carilah freelancer yang sesuai dengan jenis layanan bisnis Anda. Anda bisa mencarinya pada berbagai situs freelance, kemudian seleksi sesuai kriteria yang Anda telah tetapkan. Jangan lupa untuk mengecek portfolio dan testimoninya.
Anda juga perlu membedakan harga layanan sesuai dengan tingkat kesulitan.
2. Membuat Sistem Kontrak dan SOP Kerja
Pada bisnis jasa, kontrak dan sistem kerja memiliki peran yang sangat penting. Jika Anda melakukan kesalahan, bisa menimbulkan tingkat kerugian yang fatal. Setiap niche mempunyai kontrak dan SOP yang berbeda. Maka Anda perlu menyesuaikan dengan niche yang Anda pilih.
Sebagai gambaran garis besar, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda tentukan:
- Kontrak kerja yang tidak merugikan kedua belah pihak
- SOP untuk tim
- Proposal penawaran
- Budgeting
3. Membuat Standar Quality Control
Karena Anda tidak mengerjakan project sendiri, tetapi menyerahkannya pada orang lain. Anda wajib membuat suatu standar supaya hasil kerja dari freelancer sesuai dengan keinginan klien. Semua standar yang Anda buat harus secara detail dan rinci supa tidak terjadi kesalahpahaman di waktu yang akan datang.
4. Cari Platform dan Jaringan
Sebelum menawarkan layanan kepada klien, Anda harus menemukan kandidat freelancer yang tepat serta sesuai standar bisnis Anda. Tahap ini menyerupai seorang HRD perusahaan yang sedang mencari SDM berkualitas, tetapi bayarannya cukup terjangkau. Anda bisa mencarinya pada berbagai situs freelancer besar.
Jika bisnis Anda sudah berjalan, carilah calon klien yang berpotensi. Misalnya mengikuti berbagai event yang sesuai dengan jenis layanan yang Anda tawarkan.
5. Marketing
Manfaatkanlah digital marketing saat proses pencarian klien. Channel yang paling tepat pada layanan jasa adalah Google Ads. Alternatif lainnya seperti Facebook Ads dan LinkedIn Ads. Hal paling mendasar yang perlu Anda siapkan adalah membuat website.
Terkait dengan penggunaan iklan atau Ads di dunia digital sekarang, Kami juga mengulas tentang penggunaan Ads seperti Tips Iklan Facebook Event Responses Untuk Meningkatkan Engagement
6. Branding
Setelah mendapatkan klien, jalankan sistem yang telah Anda buat. Jangan lupa untuk melakukan branding supaya perusahaan Anda semakin kuat dan besar. Anda dapat membangun akun edukasi pada platform media sosial, mensponsori event, melakukan kegiatan sosial, serta berkolaborasi bersama pemilik bisnis lain.
7. Scale Up
Setelah bisnis berjalan lancar, lakukan scale up secara perlahan. Contohnya menambah budget marketing dan tim. Pada prosesnya harus Anda imbangi dengan meningkatkan kualitas layanan.
Pemilik bisnis pemula umumnya jatuh saat tahap scale up, akibat tidak dapat menjaga kualitas layanan saat bisnis mulai membesar. Maka Anda perlu menjaga dan mengontrol hasil kerja freelancer dengan maksimal.
Nah, seperti itulah pengertian dari bisnis drop servicing serta cara memulai bisnisnya. Semoga dapat memberi Anda ide dalam membuka bisnis dan membantu Anda dalam menjalankannya.
Jangan lupa untuk selalu konsisten dan mempelajari berbagai hal baru tentang bisnis ini. Agar bisnis Anda bisa tetap berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan besar.
p