Home Buzzer Cara Menjadi Buzzer Politik yang Didengar & Dipercaya Banyak Orang

Cara Menjadi Buzzer Politik yang Didengar & Dipercaya Banyak Orang

Netizen Indonesia tentu sudah tidak asing dengan istilah buzzer. Kelompok pendengung di media sosial yang seringkali disematkan dengan isu politik. Setiap kali ada isu politik yang sedang ramai di media sosial, hampir selalu dikaitkan dengan keberadaan BuzzerRp. Namun ada yang menarik di balik perdebatan mengenai pekerjaan satu ini.

Orang-orang yang begitu mengikuti pergerakan buzzer rupanya tidak hanya membenci mereka, tapi juga ada yang penasaran bagaimana cara menjadi buzzer politik yang sukses di Indonesia. Ini bukan sesuatu yang mengejutkan, mengingat begitu intens orang-orang membicarakan keberadaan buzzer yang bekerja untuk isu-isu politik.

Banyak yang pasti penasaran bagaimana mereka bisa menjadi buzzer, dan apakah sulit untuk menjadi buzzer politik? Kita akan coba membahasnya sedikit di postingan kali ini.

Buzzer Politik di Indonesia

Keberadaan buzzer sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun beberapa tahun terakhir, kemunculan buzzer dalam menggaungkan sejumlah isu-isu penting seolah dilakukan secara terang-terangan. Itu tidak terlepas dari orang-orang yang merasa mengetahui bahwa orang atau kelompok yang mereka maksud, memang menyewa buzzer untuk kebutuhan tertentu.

Hal tersebut sedikit banyak telah merusak citra buzzer sebagai sebuah pekerjaan. Sejatinya pekerjaan sebagai seorang buzzer tidak melulu menggaungkan isu politik atau isu sensitif lainnya. Tapi karena yang kentara adalah aktivitas politik yang menggunakan jasa buzzer, maka hingga saat ini kemunculan buzzer selalu diidentikkan dengan politik.

Cara Menjadi Buzzer Politik

Seperti yang sempat kita singgung di awal, di balik orang-orang yang tidak menyukai keberadaan buzzer, ada juga yang tertarik untuk menjadi buzzer. Maka dari itu, di sini kami mencoba memaparkan sedikit kepada Anda cara menjadi buzzer politik, yaitu:

  1. Memiliki Keberanian

Hal utama yang diperlukan ketika ingin menjadi buzzer adalah keberanian. Karena seperti yang kita tahu, pekerjaan seorang buzzer sangat beresiko. Tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga keluarga dan orang lain yang dekat dengan kita. Untuk itu, jika Anda masih memiliki ketakutan akan hal tersebut, maka sebaiknya berpikir ulang sebelum menjalani pekerjaan ini.

Selain itu keberanian juga dibutuhkan untuk melakukan pertahanan ketika mendapat serangan. Serangan yang dimaksud adalah respon yang datang dari isu-isu yang kita sebarkan di media sosial. Karena kita berfokus pada isu politik, sudah tentu respon yang diberikan akan sangat beragam.

  1. Kemampuan Membangun Narasi

Setelah memiliki keberanian, Anda juga perlu memiliki kemampuan untuk membangun narasi. Ini diperlukan dalam penguatan isu atau pembahasan yang akan Anda bagikan di media sosial. Semakin kuat narasi yang dibangun, maka semakin besar peluang untuk mendapat atensi dari masyarakat.

Dengan begitu Anda juga bisa dengan mudah mendapat kepercayaan dari apa yang sedang dibahas. Umumnya para pendengung di media sosial akan menggunakan teknik storytelling dalam membangun narasi. Kemudian dikuatkan dengan beberapa media pendukung seperti foto, video atau berita yang berkaitan dengan hal tersebut.

  1. Punya Banyak Followers

Narasi yang kuat akan sangat efektif jika Anda memiliki followers atau pengikut yang banyak di media sosial. Banyaknya jumlah followers mengindikasikan bahwa banyak orang yang akan melihat konten Anda. Dengan begitu mereka akan segera merespon konten tersebut. Sehingga isu yang dibangun akan menyebar dengan sendirinya lewat diskusi berkembang di media sosial.

Kami juga Mengulas Trending Topic Di Twitter untuk meningkatkan Brand Visibility

Lebih dari itu, banyaknya jumlah followers juga bisa memberikan keuntungan tersendiri bagi Anda. Salah satunya kepercayaan masyarakat. Dengan banyaknya jumlah pengikut, orang-orang akan berasumsi bahwa Anda bukan seorang buzzer, mereka akan berpikir bahwa Anda hanya sedang berada di pihak tertentu.

  1. Mampu Memahami Isu

Sebagai seorang pendengung, Anda harus menguasai apa yang sedang dibahas. Sehingga Anda akan lebih mudah dalam membangun narasi, menjelaskan informasi yang akan disampaikan serta menghadapi setiap respon yang datang.

Tanpa penguasaan isu yang baik, narasi Anda akan lemah, orang-orang akan meragukan Anda. Hal tersebut tentunya sangat berbahaya karena Anda akan mudah diserang.

  1. Dapat Meyakinkan Orang Lain

Setiap obrolan atau isu yang Anda sebarkan tentu akan mendapat respon yang beragam. Beberapa orang orang mungkin akan berpihak kepada Anda. Namun sebagian besar lainnya dipastikan memberikan respon negatif kepada Anda. Di sinilah Anda memerlukan kemampuan untuk meyakinkan orang. Salah satunya dengan penguasaan materi, data yang lengkap dan narasi yang kuat.

Baca juga ulasan kami tentang Jasa Buzzer : Pengertian dan Apa Saja Layanannya?

  1. Memiliki Sudut Pandang Unik

Seperti yang bisa kita perhatikan bersama, pergerakan buzzer kadang dapat terbaca dengan mudah. Salah satu sebabnya adalah mereka menggunakan sudut pandang yang sama, narasi yang sama. Sehingga pergerakannya akan mudah sekali terlihat. Jika ingin melakukan hal yang berbeda, maka Anda bisa melakukannya dengan cara memiliki sudut pandang yang unik.

Melihat sebuah isu dari sudut pandang yang lain. Dengan begitu Anda dapat bermain cantik dan aman. Bisa saja apa yang Anda lakukan justru menarik perhatian orang lain secara natural. Karena seharusnya orang-orang di luar sana tidak mengetahui apa yang terjadi di balik layar.

Itulah sedikit penjelasan yang bisa kami berikan bagi Anda yang ingin mengetahui cara menjadi buzzer politik. Semoga penjelasan yang sederhana ini bisa menjawab rasa penasaran Anda mengenai pekerjaan unik satu ini.

Bagi Anda yang tertarik menjadi buzzer atau sedang memerlukan jasa buzzer, Anda bisa menghubungi Casa Kreatif. Sebuah agency digital yang berfokus pada pelayanan bisnis dan public relation. Menyediakan berbagai jasa digital marketing yang Anda butuhkan, seperti jasa press release, jasa centang biru Instagram, liputan media dan masih banyak lagi.

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *