Belakangan ini, ada banyak bisnis start-up yang didirikan di Indonesia. Bisnis start-up merupakan bisnis yang belum lama beroperasi dan masih berfokus pada proses pengembangan. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, bisnis ini sering kali mengaplikasikan inovasi teknologi.
Untuk mendukung aktivitas operasional, bisnis ini berfokus pada penerapan teknologi dan infrastruktur digital. Untuk memberikan kemudahan akses, bisnis ini mempunyai situs web dan aplikasi.
Sering kali bisnis ini juga memasarkan produk atau layanannya secara online. Bagi Anda yang masih awam tentang start-up, kami akan menjelaskan apa itu start-up dan bagaimana Anda bisa membangun bisnis start-up yang baik.
Pengertian Bisnis Start-Up
Istilah start-up mengacu pada perusahaan yang masih berada pada tahap awal operasional. Pendirinya bisa berjumlah satu orang atau lebih. Primakara University mengartikannya sebagai jenis bisnis yang baru dirintis dan bersifat inovatif serta kreatif.
Umumnya, bisnis start-up memerlukan biaya yang tinggi untuk proses pengembangan. Namun, pendapatan bisnis start-up biasanya masih terbatas sehingga perlu mencari modal dari berbagai sumber. Sebagian besar bisnis ini pada mulanya didanai sendiri oleh para pendirinya.
Contoh Bisnis Start-Up
Di era teknologi saat ini, banyak bisnis startup bermunculan. Ada banyak bisnis yang sudah dikenal oleh banyak orang, seperti Airbnb, Uber, Whatsapp, dan lain-lain. Contoh bisnis startup lainnya yang mengalami perkembangan secara signifikan, antara lain:
1. Halodoc
Halodoc merupakan bisnis yang berkontribusi dalam bidang kesehatan. Halodoc membuat aplikasi yang berfungsi sebagai media konsultasi online dengan dokter. Penggunanya juga bisa melakukan pembelian obat secara online.
2. Traveloka
Jika Anda sering pergi ke luar kota, pasti sudah pernah mendengar tentang Traveloka. Traveloka membuat aplikasi yang berfungsi sebagai alat pemesanan tiket pesawat, kereta api, dan lain-lain. Ferry Unardi adalah pendiri dari bisnis ini.
3. Tokopedia
Tokopedia memberi kemudahan dalam transaksi jual-beli barang secara online. Bisnis yang didirikan sejak belasan tahun ini sudah mengalami perkembangan yang sangat signifikan.
4. Gojek
Sebelum jadi menteri, Nadiem Makarim telah mendirikan Gojek. Saat ini, banyak orang sudah menggunakan aplikasi Gojek.
Aplikasi ini bisa digunakan untuk banyak hal, termasuk memesan makanan, transportasi, membeli pulsa, dan sebagainya. Gojek juga membuat platform pembayaran online yang disebut Gopay.
Cara Membangun Bisnis Startup
Cara mendirikan bisnis start-up mencakup beberapa langkah berikut.
1. Mencari Ide Usaha
Budi Rahardjo, seorang dosen di Institut Teknologi Bandung, berpendapat bahwa bisnis berawal dari ide. Mencari ide adalah hal yang sulit. Ide yang dicari haruslah menjawab sebuah masalah.
Bisnis start-up perlu didasari dengan ide yang matang. Sebab, ide yang matang dapat mempermudah proses eksekusi bisnis.
Contohnya, Budi Rahardjo mendirikan Insan Music Store karena beliau merasa kesulitan mencari musik yang legal dalam bentuk digital. Beliau juga kesulitan mencari musik-musik lawas yang sering kali hanya dijual dalam bentuk kaset.
2. Mengembangkan Produk
Setelah mendapatkan ide, langkah berikutnya adalah mengembangkan produk. Pada tahap ini, sering kali pemilik bisnis mengalami kendala dengan sumber daya.
Ada beberapa opsi yang tersedia untuk mengembangkan produk atau layanan, yaitu mengembangkannya sendiri, mencari mitra, outsource, atau merekrut pegawai.
3. Memikirkan Model Bisnis
Selain mencari ide dan pengembangan produk, Anda juga perlu memikirkan model bisnisnya. Karena, sebuah model bisnis tidak bisa diterapkan pada semua usaha. Setiap usaha memiliki model bisnisnya masing-masing.
Ketika memikirkan model bisnis, yang Anda pikirkan bukan hanya cara mendapatkan income, tetapi juga juga peranan dari semua pihak. Contohnya, pihak yang mengantar orderan ke pembeli, pihak supplier, dan lain-lain.
4. Memasarkan Produk
Sekarang, sudah tersedia banyak platform untuk mengiklankan produk atau jasa. Misalnya, surat kabar, majalah, TV, dan lain-lain. Tapi tersedia pula sarana promosi online berupa media sosial, seperti Instagram, Tiktok, Facebook, dan lain-lain. Apa pun media yang Anda gunakan, Anda perlu membidik target yang tepat. Sebab, jika targetnya tidak tepat, biaya iklan akan terbuang dengan percuma tanpa hasil.
5. Mengembangkan Bisnis
Langkah ini perlu diterapkan supaya bisnis terus berjalan dengan baik. Saat mengembangkan bisnis, ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan, termasuk budaya kerja, jenis usaha, dan hal-hal lainnya.
Aspek yang Perlu Diperhatikan oleh Bisnis Start-Up
Hukumonline menyatakan bahwa terdapat tiga jenis aspek hukum yang perlu diperhatikan saat mendirikan bisnis ini, yaitu:
1. Menentukan Jenis Usaha
Terdapat dua jenis badan usaha, yaitu badan usaha berbadan hukum dan badan usaha tidak berbadan hukum.
PT, koperasi, dan yayasan termasuk badan usaha berbadan hukum. Sementara, CV, Persekutuan Perdata, dan Firma termasuk badan usaha tidak berbadan hukum. Badan usaha berbadan hukum wajib melakukan pemisahan antara aset perusahaan dengan aset pribadi.
2. Melakukan Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Hak Kekayaan Intelektual didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual supaya dilindungi secara hukum.
Aset perusahaan termasuk merek, hak cipta, dan paten perlu didaftarkan.
Prinsip yang diterapkan dalam pendaftaran merek, yaitu first-to-file. Pihak yang mendaftarkan suatu mereka akan mempunyai hak atas merek tersebut.
3. Memperoleh Izin Usaha
Pemerintah telah memberlakukan perizinan berusaha berbasis risiko. Penilaian usaha diamati dari seberapa besar potensi risikonya. Ada empat jenis risiko usaha, yaitu rendah, menengah, menengah tinggi, dan tinggi.
Itulah penjelasan tentang start-up. Apakah Anda juga ingin mendirikannya? Ketika memulai usaha ini, terapkan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat para pelanggan.