Bisnis  

Likuiditas adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Rumusnya

Likuiditas adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Rumusnya.
Likuiditas adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Rumusnya.

Hai sobat Casa! Pernahkah kalian mendengar tentang apa itu Likuiditas? Yup, Likuiditas adalah kemampuan suatu aset atau instrumen keuangan untuk dengan cepat diubah menjadi uang tunai tanpa menyebabkan perubahan signifikan dalam nilainya.

Konsep likuiditas sangat penting dalam dunia keuangan, karena likuiditas yang baik memastikan kelancaran operasi bisnis, investasi, dan aktivitas ekonomi pada umumnya.

Simak juga artikel kami yang mengulas tentang Apa itu Credibility Bisnis dan Bagaimana Mendapatkannya

Jenis-jenis Likuiditas

1. Likuiditas Pasar

Likuiditas pasar merujuk pada ketersediaan pembeli dan penjual di pasar keuangan. Semakin banyak pembeli dan penjual yang aktif dalam pasar, semakin tinggi likuiditasnya.

Pasar dengan likuiditas tinggi memungkinkan transaksi dilakukan dengan cepat dan dengan biaya transaksi yang rendah.

 

2. Likuiditas Aset

Likuiditas aset adalah likuiditas yang berkaitan dengan kemampuan aset tertentu untuk dijual dan diubah menjadi uang tunai.

Aset yang sangat likuid, seperti uang tunai dan sertifikat deposito, dapat dengan mudah diuangkan.

Sementara itu, aset yang kurang likuid, seperti properti atau saham yang tidak banyak diperdagangkan, mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dijual.

 

3. Likuiditas Perusahaan

Likuiditas perusahaan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya.

Hal ini terkait dengan jumlah uang tunai dan aset likuid yang dimiliki perusahaan serta kemampuannya untuk menghasilkan arus kas yang mencukupi.

Baca juga ;  Cara Meraih Kepercayaan Pelanggan: Tips Ampuh untuk Bisnis Anda

 

Fungsi Likuiditas

Likuiditas memiliki beberapa fungsi penting dalam dunia keuangan, antara lain:

1. Menjamin Kelancaran Operasional

Likuiditas yang cukup memastikan perusahaan dapat memenuhi kewajiban keuangan sehari-hari, seperti pembayaran gaji karyawan, pembelian bahan baku, dan pembayaran hutang kepada pemasok.

Dengan demikian, likuiditas yang baik menjaga kelancaran operasional perusahaan.

 

2. Mengurangi Risiko

Likuiditas yang memadai juga membantu mengurangi risiko keuangan.

Dengan memiliki cukup uang tunai atau aset yang mudah diuangkan, perusahaan dapat menghadapi situasi tak terduga, seperti penurunan pendapatan atau kenaikan biaya, tanpa harus mengalami kesulitan keuangan yang serius.

 

3. Menarik Investor

Perusahaan dengan likuiditas yang baik umumnya lebih menarik bagi investor.

Investor cenderung lebih tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan arus kas yang stabil dan likuid, karena ini memberikan kepastian bahwa mereka dapat mengambil kembali investasinya jika diperlukan.

Rumus Likuiditas

Terakhir, terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk mengukur likuiditas, di antaranya:

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio Lancar adalah perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban lancar. Aset lancar mencakup aset yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai dalam satu tahun, seperti kas, piutang, dan persediaan.

Kewajiban lancar mencakup kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun, seperti hutang dagang dan hutang lancar lainnya.

Rasio Lancar digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek.

Rumus Rasio Lancar:

Rasio Lancar = Aset Lancar / Kewajiban Lancar

Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki aset lancar senilai 500.000.000 dan kewajiban lancar senilai 300.000.000, maka rasio lancarnya adalah 1,67.

Ini berarti perusahaan memiliki aset lancar 1,67 kali lebih besar daripada kewajiban lancar.

Baca juga ;  Pengertian Blueprint Bisnis dan Manfaatnya bagi Pertumbuhan Bisnis Anda!

 

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio Cepat, juga dikenal sebagai rasio acid-test ratio, adalah perbandingan antara aset lancar dikurangi stok dengan kewajiban lancar.

Stok merupakan bagian dari aset lancar, tetapi mungkin sulit diubah menjadi uang tunai dengan cepat.

Oleh karena itu, dengan mengurangi stok dari aset lancar, rasio ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

Rumus Rasio Cepat:

Rasio Cepat = (Aset Lancar – Stok) / Kewajiban Lancar

Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki aset lancar senilai 500.000.000, stok senilai 100.000.000, dan kewajiban lancar senilai 300.000.000, maka rasio cepatnya adalah 1,33.

Ini berarti perusahaan memiliki aset lancar dikurangi stok sebesar 1,33 kali lebih besar daripada kewajiban lancar.

 

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio Kas adalah perbandingan antara kas dengan kewajiban lancar.

Kas mencakup uang tunai yang dimiliki perusahaan dan setara kas yang dapat dengan mudah digunakan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

Rasio ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan dapat memenuhi kewajiban lancar hanya dengan menggunakan kas yang dimilikinya.

Rumus Rasio Kas:

Rasio Kas = Kas / Kewajiban Lancar

Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki kas senilai 200.000.000 dan kewajiban lancar senilai 100.000.000, maka rasio kasnya adalah 2.

Ini berarti perusahaan memiliki kas dua kali lebih besar daripada kewajiban lancar.

 

Rumus-rumus likuiditas ini memberikan pandangan tentang kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan dalam jangka pendek.

Dengan memahami dan memantau likuiditas menggunakan rumus-rumus ini, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan keuangan dan kelancaran operasionalnya.

Simak juga artikel kami yang mengulas tentang 10 Contoh Profil Perusahaan Singkat Menarik & Inspiratif

Baca juga ;  Perbedaan Jangkauan dan Engagement Dalam Media Sosial

Pada dasarnya likuiditas merupakan konsep penting dalam dunia keuangan yang menggambarkan kemampuan suatu aset, pasar, atau perusahaan untuk menghasilkan uang tunai dengan cepat.

Likuiditas memiliki peran yang vital dalam menjaga kelancaran operasional, mengurangi risiko keuangan, dan menarik investor.

Melalui penggunaan rumus-rumus likuiditas, perusahaan dapat mengukur dan mengelola tingkat likuiditasnya dengan lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *