Bertemu dengan klien adalah aktifitas yang tak terhindarkan bagi kita sebagai pemilik usaha. Baik yang menjual produk fisik dan jasa. Produk fisik seperti fashion, kuliner, B to B dan sebagainya.
Terutama sekali memang bidang jasa karena butuh penggalian kebutuhan lebih dalam. Seperti jasa desain, konsultasi usaha, membuat landing page, peluang usaha kemitraan, copywriting dan sebagainya.
Dan ketika bertemu klien, biasanya ada 3 pertanyaan besar yang diajukan oleh mereka. Pertanyaan yang penting sehingga kita tidak bisa sembarangan menjawabnya. Apakah itu?
1. Nilainya/harganya berapa ?
Pertanyaan ini penting karena terkait dengan budget perusahaan. Karena dalam manajemen hal ini sudah ditentukan sebelumnya. Bisa bulanan atau tahunan. Maka menjadi penting mereka menanyakan nilai proyek atau harga yang harus dikeluarkan sebagai pengganti jasa yang dibutuhkan.
Sebaiknya jangan buru-buru langsung menginformasikan harga yang kita punya. Lebih baik jawab : tergantung. It’s depends. Karena kita perlu memahami dulu kebutuhan mereka. Dari kebutuhan itu kita akan tahu effort apa yang harus kita keluarkan. Juga seperti apa kesulitan dalam pengerjaannya.
Dengan menjawab demikian juga akan mengesankan kita profesional alias ‘gak nafsuan’. Mereka akan merasa lebih diperhatikan kebutuhannya. Kita dianggap serius memberikan solusi bagi permasalahannya. Bahwa kita mementingkan hasil akhir yang saling menguntungkan.
2. Sudah menangani berapa klien ?
Pertanyaan ini penting sebagai parameter keahlian kita sebagai penyedia jasa. Karenanya portofolio menjadi penting. Itu akan memperlihatkan kita bahwa sudah berpengalaman. Kita akan dianggap sebagai pakar yang dipercaya mampu memberikan solusi.
Jika sudah banyak klien nya maka akan lebih mudah menjawabnya. Tapi bagaimana jika masih sedikit atau malah baru mulai jadi belum ada kliennya ?. Jawab saja bahwa klien kita memang katakan baru 2, karena baru memulai (sekian tahun), tapi mereka sangat puas dengan hasil kerja kita dan berjanji akan merekomendasikannya. Jangan berbohong.
Kumpulkan sebanyak mungkin portofolio dan testimoni, berikan pada calon klien, hingga sampai pada tahap kita tidak perlu mempresentasikannya karena mereka sudah yakin sekali.
Sedangkan bagi yang belum punya sama sekali, lebih baik berupaya untuk mendapatkan klien dulu minimal satu. Caranya : berikan jasa gratis.
Ya, seperti kemarin ada teman yang menawarkan bikin logo usaha gratis, cukup bayar pakai doa. Atau saya pernah menawarkan gratis dibikinkan copywriting atau tulisan iklan, hanya dengan syarat follow akun media sosial seperti Instagram.
Tujuannya selain dalam rangka mengumpulkan portofolio, juga melatih skill sehingga semakin tajam. Anggaplah sebagai investasi waktu demi mengasah skill dan mengumpulkan portofolio.
3. Apa ada jaminan berhasilnya ?.
Pertanyaan ini menjadi penting karena setiap orang butuh kepastian. Apakah uang yang dikeluarkan akan sebanding dengan hasilnya. Apakah worth it. Bagaimana dengan resiko dan kendala yang harus diketahui.
Biasanya kita akan menjawab dengan menjanjikan ini dan itu. Walau mereka memang pastinya ingin tahu akan dapat keuntungan apa. Boleh saja menjanjikan sesuatu tapi jangan berlebihan jika sebenarnya kita sulit memenuhinya. Kita bisa katakan bahwa berdasarkan pengalaman sebelumnya seperti ini dan itu. Sebutkan data dan faktanya.
Contoh seperti jasa public relation dan press release dari CASA KREATIF. Kami akan menanyakan terlebih dahulu target apa yang ingin dicapai atau kami akan paparkan apa yang biasa diinginkan oleh klien pada umumnya.
Biasanya kami akan bilang perlunya membangun branding terlebih dahulu. Karena itulah tujuan dari jasa ini. Dan itu butuh wakru serta effort. Tapi ketika branding ini udah jadi, maka langkah selanjutnya akan lebih mudah. Penjualan akan mengikuti.
Kami juga bilang walaupun branding jadi prioritas tapi biasanya akan ada kenaikkan parameter lain. Tidak mesti berhubungan langsung dengan pendapatan, tapi katakan di jumlah follower Instagramnya, jangkuan (reach), visitor web nya dsb.
Kesimpulan
Jadi itulah ketiga pertanyaan penting yang paling sering diajukan oleh klien. Bukan berarti pertanyaan lain tidak penting. Ada juga pertanyaan seperti bagaimana penanganan after servicenya, apakah ada resiko dan kendala yang perlu diketahui, dan sebagainya.
Semoga dengan mengetahui hal ini, kita sebagai pelaku usaha sudah bisa lebih siap dalam menghadapi pertanyaan dari klien. Aamiin. Itulah 3 pertanyaan utama yang biasanya diajukan klien. Jika ada pengalaman mendapatkan pertanyaan seperti atau selain itu silahkan tulis di komentar ya
Salam
Eko June
Copywriter • Foodpreneur
Baca Juga :
- Melebarkan Sayap Bisnis Start-up? Pakai 7 Cara Ini!
- 7 Daftar Start-up Indonesia yang Menyentuh Pasar Asia
- Start-up: Bedah Pengertiannya di Sini!
- Kenali Struktur Organisasi Start-up Ideal: Contoh dan Perannya
- Ingin Bangun Perusahaan Start-up Sukses? Coba 7 Langkah Ini
Ingin mengirimkan artikel opini ke media massa online? kami Casa Kreatif membuka kesempatan bagi para ahli, praktisi dan akademisi untuk menulis di media online Casa Kreatif. Silahkan email artikel opini anda ke kerjasama@casakreatif.com atau langsung hubungi admin.