Ekosistem blockchain di Indonesia terus bergeliat walaupun beberapa tantangan masih mengemuka. Apalagi konglomerasi sekelas Cahaya Mas juga saat ini ikut berkecimpung. Mereka menunjang hadirnya proyek peninggalan kripto lokal NanoByte Token( NBT).
Dikala ini, NanoByte ramai diperbincangkan netizen di media sosial. Banyak yang tertarik buat berupaya layanan mereka dalam wujud aplikasi NanoInvest sebab nama besar Cahaya Mas di belakangnya. Tidak hanya itu, Tokocrypto pula disebut- sebut turut menunjang proyek peninggalan kripto anyar ini.
Dikala ini, NanoByte belum diluncurkan secara komersial. Postingan ini buat mengungkap lebih jauh semacam apa proyek peninggalan kripto yang tengah mereka kembangkan. Apa saja khasiatnya di masa depan serta yang lain.
Apa itu NanoByte Token Atau NBT?
nanobyte investasiBerdasarkan data yang tercantum di litepaper, NanoByte merupakan proyek crypto dengan visi yang berani buat mendesak adopsi crypto serta menjadikannya mainstream, di mana Indonesia selaku pasar pertamanya.
Buat menggapai visi menjadikan kripto mainstream, NanoByte bertujuan buat menjembatani peninggalan kripto ke sistem mata duit tradisional/ konvensional. Mereka membuat dompet kripto diaktifkan serta diselaraskan dengan produk FIAT semacam e- money, kartu kredit, asuransi, serta investasi yang lain.
Insiprasi nama ini berasa dari kata Nano yang merujuk kepada satuan sangat kecil, sepersemiliyar. Ini mencerminkan visi NBT yang membolehkan seluruh orang buat mengawali suatu yang besar dengan langkah yang kecil.
Mereka memiliki peninggalan kripto bernama NBT( NanoByte Token). Ini hendak jadi token asli aplikasi investasi NanoInvest yang hendak lekas diluncurkan serta didukung oleh pemain keuangan besar di Indonesia yang sudah menyetujui buat mengintegrasikan token ke dalam produknya. Proyek ini nantinya dirancang supaya membolehkan terbentuknya pembelian, streaming media, investasi, asuransi, ataupun ekspedisi.
baca juga ; aplikasi saham terbaik
Nanobyte Ekosistem
NanoByte sudah memperoleh sokongan serta sokongan dari Cahaya Mas Financial Group, salah satu konglomerat terbanyak di Indonesia. Mereka pula sudah menjalakan kemitraan dengan bermacam institusi serta pihak Indonesia yang lain. Pendekatan kemitraan ini hendak membenarkan permasalahan pemakaian serta penawaran kripto terbaik untuk pengguna.
Walaupun demikian, proyek ini diklaim selaku industri mandiri yang didukung oleh Cahaya Mas. Di mana Cahaya Mas membebaskannya buat memakai anak industri yang berbeda dalam bermacam industri buat mendesak inovasi di dunia crypto. Tetapi, mereka tidak mengatur proyek ini. Mereka menunjang NBT sebagaimana industri lain semacam Tokocrypto.
Tantangan Adopsi Kripto di Indonesia
Bagi Hutama Pastika, CEO NanoByte, dikala berlangsung AMA( Ask Me Anyting) bulan kemudian, tantangan terbanyak dalam menghasilkan pemakaian crypto di dunia nyata di Indonesia pastinya merupakan regulasi. Oleh sebab itu, mereka berupaya membangun pemecahan yang disebutnya selaku jembatan.
“ Dikala ini kami lagi bekerja buat membangun jembatan sistem yang intinya membuat seluruh transaksi berjalan mudah memakai crypto kami namun secara formal masih tercatat memakai Rupiah,” ucapnya.
Jembatan ini tidak berarti kalau mereka mau mengganti regulasi di Indonesia. Singkatnya semacam ini, misalnya seseorang penjual menerima NanoBytes namun harga sesungguhnya masih dalam mata duit rupiah, walaupun transaksinya dapat dicoba bila pembeli mempunyai kartu crypto yang mempunyai saldo NBT.